Kolombia - Gelombang perlawanan terhadap Presiden Donald Trump terus terjadi di seluruh penjuru Amerika Serikat.
Seperti dikutip IB Times,
Jumat, 3 Februari 2017, salah satu perlawanan yang cukup fenomenal
adalah peretasan terhadap sejumlah radio komunitas di seluruh Amerika
Serikat. Hacker, yang belum diketahui identitasnya, membajak radio-radio komunitas kecil dan memutar lagu rap yang mengulang-ulang kalimat, "F**k Donald Trump."
Korban terakhir adalah radio Sunny WFBS di Negara Bagian
South Carolina. Pada 30 Januari lalu, lagu ini beredar selama 15 menit.
Pihak pengelola radio tak berdaya mengatasi peretasan itu.
“Internet kami diretas sehingga radio kami memutar lagu anti-Trump. Itu bukan siaran kami. Radio WFBS
tidak memiliki tujuan politik tertentu,” tulis Frank Patterson,
pemimpin radio, dalam akun Facebook-nya. "Ini terjadi di seluruh
negeri.”
Menurut kantor berita Associated Press (AP),
insiden serupa juga terjadi di stasiun radio di Seattle, Louisville, dan
San Angelo, Texas. Dalam kasus berbeda, sebuah video yang berisi lagu
tersebut diputar stasiun televisi berbayar di Mooresville, North
Carolina. Video ini diyakini milik penyanyi rap YG & Nipsey Hussle dengan judul FDT (F*** Donald Trump).
Gary Simpson, Direktur Program Radio Crescent Hill
di Negara Bagian Kentucky, mengatakan insiden ini telah dilaporkan
kepada Komisi Federal Komunikasi AS (FCC). Radionya diretas dengan lagu
yang sama pada 20 Januari. "Kami meminta maaf kepada pendengar yang
mungkin tersinggung,” ujarnya kepada The Courier-Journal.
AP | COURIER JOURNAL | IB TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI
biar tau rasa, makanya jadi presiden jangan arogan.
ReplyDelete